Bagaimana Pemenang Emmy Pailin Wedel Terpikat The Trapped 13

US  
Pailin Wedel. Sumber: Netflix. 
Pailin Wedel. Sumber: Netflix.

Pada satu titik, anak-anak lelaki itu yakin bahwa jika mereka menggali cukup dalam, mereka akan muncul di kebun jeruk. Ini adalah salah satu cerita kecil yang didengar dunia untuk pertama kalinya dalam The Trapped 13: How We Survived the Thai Cave , film dokumenter yang menyuguhkan wawancara eksklusif dengan para penyintas yang diselamatkan dari sebuah gua di Thailand setelah 17 hari.

Menjelang debut film ini pada 5 Oktober, sutradara Pailin Wedel berbicara tentang alasannya memulai film dokumenter ini dan apa yang menginspirasinya.

Apa yang Anda lakukan ketika cerita tentang anak-anak lelaki yang terperangkap di dalam gua ini muncul di media?

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Saya akan menikah ketika berita itu keluar! Sebagai jurnalis, ponsel saya terus dipenuhi pesan dari orang-orang yang meminta saya meliput berita itu, yang tidak bisa saya lakukan saat itu. Ketika mereka ditemukan, saya bahkan menangis. Saya tidak percaya mereka masih hidup! Film dokumenter ini benar-benar berfokus pada pertanyaan yang sama yang saya tanyakan waktu itu: Bagaimana mereka bertahan hidup dan apa yang ada di pikiran mereka?

Bagaimana Anda bergabung dengan proyek dokumenter ini?

Awalnya saya dipekerjakan sebagai periset untuk serial Thai Cave Rescue , mewawancarai anak-anak lelaki itu dan orang tua mereka, termasuk Pelatih Eak. Namun, Netflix memiliki visi yang luar biasa dan meminta saya untuk mencari tahu apakah ada kemungkinan untuk membuat dokumenter dalam proses riset ini. Pada awalnya saya tidak yakin: Apakah anak-anak lelaki dan pelatih mereka itu melakukan sesuatu yang menarik saat menunggu untuk diselamatkan? Apa lagi yang bisa diceritakan, mengingat begitu banyak film lain yang sedang diproduksi tentang peristiwa ini?

Namun, ketika saya pertama kali berbicara dengan mereka, saya menyadari bahwa tidak banyak orang di dunia yang mendengar perspektif mereka. Artikel berita membahas fakta, tetapi tidak dapat menyelami emosi, pikiran, dan perasaan anak-anak itu secara mendalam.

Kisah yang muncul dari wawancara ini menakjubkan. Ini kisah yang penuh harapan, kemunduran, kegigihan, dan bahkan humor. Sebuah kisah yang menginspirasi. Saat itulah saya terpikat. Film dokumenter bukan hanya mungkin, tetapi juga penting. Dokumenter memiliki hal-hal yang belum pernah didengar oleh siapa pun sebelumnya.

Apa yang membuat Anda ragu di awal proyek?

Kami sangat khawatir dengan kesehatan mental anak-anak itu dan tidak ingin memproduksi film dokumenter jika mereka menunjukkan tanda-tanda trauma. Sebelum menemui mereka, saya berkonsultasi dengan tim MIND Netflix (yang memiliki ahli kesehatan mental) untuk mengenali tanda-tanda trauma.

Kami mulai dengan mengobrol santai dengan ke-12 anak lelaki itu dan orang tua mereka. Meski mereka semua terlihat baik-baik saja selama obrolan awal ini, kami hanya mewawancarai mereka yang dengan jelas menunjukkan bahwa mereka ingin menceritakan kisah mereka dan antusias untuk melakukannya. Kami menggabungkan wawancara untuk mini seri dengan wawancara dokumenter sebanyak mungkin untuk membatasi waktu yang mereka habiskan untuk memikirkan topik tersebut.

Jadi, menurut Anda apa yang membantu anak-anak lelaki itu bertahan hidup?

Saya terkejut mengetahui betapa penting peran Pelatih Eak dalam menjaga kebersamaan mereka. Saya sangat percaya bahwa mereka bertahan hidup karena kepemimpinan yang ditunjukkan Pelatih Eak dan asisten pelatih, Tee. Mereka menggunakan taktik untuk mengalihkan perhatian dan secara berkala menyuntikkan harapan kepada anak-anak lainnya.

Pada saat yang sama, anak-anak lelaki itu juga memainkan perang penting dalam kelangsungan hidup mereka sendiri. Saat kami merekam reka ulang di dalam gua, beberapa orang dewasa anggota kru kami ketakutan. Namun, karena anak-anak ini tumbuh dengan banyak rintangan, mereka lebih kuat daripada kebanyakan orang. Saya tidak yakin apakah sekelompok anak kota akan bertahan jika terjebak di dalam gua selama itu.

Anggota Wild Boars sangat tangguh dan meski mereka kelihatannya tidak trauma karena terjebak di gua, mereka diliputi rasa bersalah yang besar karena menyebabkan kegemparan. Banyak di antara mereka merasa harus sempurna agar layak mendapatkan semua upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan mereka.

Bagaimana cerita ini menginspirasi Anda?

Kita hidup di dunia yang agak suram saat ini. Namun, cerita ini mengingatkan kita bahwa bahkan ketika situasi berada pada titik terburuknya—kebanyakan orang bahkan tidak menyangka anak-anak lelaki itu akan selamat—selalu ada harapan untuk bertahan hidup, meski kecil.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

0

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image