US

Angels & Demon : Masih Dalam Suasana Paskah

Tom Hanks dan Ewan McGregor dalam Angles and Demons yang rilis tahun 2009. Sumber : IMDB
Tom Hanks dan Ewan McGregor dalam Angles and Demons yang rilis tahun 2009. Sumber : IMDB

Masih dalam suasana Paskah saya kembali bernostagia dengan sekuel Da Vinci Code yakni Angels & Demon. Kali ini Robert Langdon ditemani Dr. Vittoria Vetra, seorang ilmuwan CERN yang hasil eksperimennya anti-meter dicuri oleh kelompok yang diduga Illuminati.

Dalam novel yang diangkat ke dalam film ini Dan Brown berusaha membersihkan nama Illuminati. Bagi saya itu tidak penting. Illuminiati hanya salah satu konspirasi teori untuk membuat sejarah agama semakin menarik.

Yang menarik bagi saya dari Angles & Demon adalah tokoh antagonis utamannya Pendeta Patrik McKenna merupakan Camerlengo asal Irlandia. Ia ingin menghancurkan ilmu pengetahuan setelah para ilmuwan menemukan apa yang disebut partikel Tuhan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kisah Angels & Demons bermula saat Sri Paus meninggal dunia dan Vatikan menggelar Conclave atau upacara memilih Paus. McKenna melakukan serangkaian intrik rumit agar seakan-akan ia merupakan pahlawan dan pantas diangkat menjadi Paus.

Tapi Robert Langdon berhasil membongkar kedoknya hingga akhirnya camerlengo itu membakar dirinya sendiri. Langdon yang mengaku tidak percaya Tuhan dan agama justru yang menyelamatkan gereja.

Bagi saya yang menarik camerlengo yang saat ini menjabat di Vatikan juga orang Irlandia. Dalam novelnya orang Italia tapi dalam filmnya orang Irlandia. Maka yang menjadi menarik justru filmnya.

Camerlengo yang saat ini menjabat adalah Kardinal Kevin Farrel. Bagi orang progresif Farrel tidak ubahnya dengan McKenna yang ultra-konservatif. Tidak ada bukti Farrel melakukan intrik canggih seperti yang dilakukan McKenna dalam film Angels & Demon.

Tapi ia camerlengo asal Irlandia yang sangat konservatif dan dibayangi banyak masalah. Farrell dikenal dekat dengan mantan Kardinal Theodore McCarrick yang dituduh banyak melakukan kekerasan seksual selama bertahun-tahun.

Farrell pernah berbagi kamar dengan McCarrick dan dua pendeta lainnya di Keuskupan Washington. Pada tahun 2018 ia memimpin sebuah acara besar Katolik yakni World Meeting of Families 2018.

Dalam acara itu terlihat pandangan ultra-konservatif Farrell terhadap perempuan. Ia melarang mantan Presiden Irlandia Mary McAleese berbicara di Vatican on Women in the Catholic Church. McAleese mendukung keuskupan dipimpin perempuan dan pernikahan sesama jenis.

Farrell menolak keinginan uskup Irlandia dan Uskup Brendan Leahy untuk menyambut LGBT di World Meeting of Families 2018.. Farrell mengawasi proses dihapusnya semua referensi tentang komunitas LGBT di materi promosi untuk acara tersebut.

Organisasi Irlandia We Are Church, yang mengkampanyekan inklusi yang lebih besar bagi perempuan dan orang-orang LGBT di gereja, ditolak izinnya untuk mendirikan stand di World Meeting of Families 2018. Alasannya sudah penuh padahal banyak stand yang kosong. Ia menolak menjelaskan mengapa LGBT dilarang menghadiri pertemuan tersebut.

Kisah camerlengo di dunia nyata sama menariknya dengan dunia khayalan Dan Brown.

Berita Terkait

Image

Archive 81 episode 2

Image

Archive 81 episode 1

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

0